Bisa dibilang, Kota Kamagasaki adalah sisi lain dari Jepang yang dipenuhi dengan gelandangan dan suasana kumuh. Para pengangguran dan lansia sangat mendominasi di wilayah tersebut. Tak heran jika pemerintah Jepang seakan-akan enggan menerima keberadaannya.
Para gelandangan tampak tidur di sudut-sudut jalan
Para gelandangan tampak tidur di sudut-sudut jalan [sumber gambar]
Kota Kamagasai yang banyak didominasi oleh lansia
Kota Kamagasai yang banyak didominasi oleh lansia [sumber gambar]
Sebuah jalan di Kamagaski yang penuh dengan barang-barang milik gelandangan
Sebuah jalan di Kamagaski yang penuh dengan barang-barang milik gelandangan [sumber gambar]
Beberapa warga Kamagaski tampak duduk santai di pinggir jalan
Beberapa warga Kamagaski tampak duduk santai di pinggir jalan [sumber gambar]
Seorang tunawisma tampak tertidur dengan pulas
Seorang tunawisma tampak tertidur dengan pulas [sumber gambar]
Para lansia tampak bergembira meski di tengah kondisi yang tidak menentu
Para lansia tampak bergembira meski di tengah kondisi yang tidak menentu [sumber gambar]
Suasana kota Kamagaski di kala malam tiba
Suasana kota Kamagaski di kala malam tiba [sumber gambar]
Entah apa yang ada di pikiran warga Kamagasaki yang satu ini
Entah apa yang ada di pikiran warga Kamagasaki yang satu ini [sumber gambar]
Suasana kota Kamagasaki ketika dipotret dari ketinggian
Suasana kota Kamagasaki ketika dipotret dari ketinggian [sumber gambar]
Menonton TV dia area umum pada pagi hari
Menonton TV dia area umum pada pagi hari [sumber gambar]
Sejarah Kota Kamagaski juga memiliki nama lain Airinchi-ku, ini tak lepas dari proyek skala besar bernama Shinsekai. Di mana para pekerja kemudian mendiami kota tersebut. Namun setelah proyek usai, tingkat pengangguran naik tajam sehingga membuat para buruh tersebut menjadi gelandangan di jalan-jalan. Gedung yang terbengkalai hingga kebersihan yang tidak terjamin, membuat pemerintah Jepang menghapus wilayah Kamagasaki dari peta negara.
Komentar Teratas